Jumat, 04 Agustus 2017

Rasulullah Saja Sangat Sayang Kepada Kucing Masa Kamu Nggak?

  admin       Jumat, 04 Agustus 2017
NABI Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza. Suatu ketika , di kala Nabi hendak mengambil jubahnya , ditemuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan kalem diatas jubahnya. Tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu , Nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri Mueeza dari jubahnya.

Ketika Nabi kembali ke rumah , Muezza terbangun dan merunduk sujud kepada majikannya. Sebagai akibat , Nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke tubuh mungil kucing itu sebanyak 3 kali. Dalam acara lain , setiap kali Nabi mendapatkan tamu di rumahnya , nabi selalu menggendong mueeza dan di taruh dipahanya. Salah satu sifat Mueeza yang Nabi sukai ialah ia selalu mengeong ketika mendengar adzan , dan seakan-akan suaranya terdengar menyerupai mengikuti lantunan bunyi adzan. Kepada para sahabatnya , Nabi berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan , layaknya menyanyangi keluarga sendiri.

Hukuman bagi mereka yang menyakiti hewan lucu ini sangatlah serius , dalam sebuah hadist shahih Al Bukhari , dikisahkan wacana seorang wanita yang tidak pernah memberi makan kucingnya , dan tidak pula melepas kucingnya untuk mencari makan sendiri , Nabi Muhammad SAW pun menjelaskan bahwa hukuman bagi wanita ini yakni siksa neraka.

Dari Ibnu Umar ra bahwa rasulullah saw bersabda:
 “Seorang wanita dimasukkan kedalam neraka alasannya yakni seekor kucing yang dia ikat dan tidak diberikan makan bahkan tidak diperkenankan makan binatang-binatang kecil yang ada di lantai ,” (HR. Bukhari).

Nabi menekankan di beberapa hadis bahwa kucing itu tidak najis. Bahkan diperbolehkan untuk berwudhu menggunakan air bekas minum kucing alasannya yakni dianggap suci.

Kenapa Rasulullah Saw yang buta baca-tulis , berani mengatakan bahwa kucing suci , tidak najis? Lalu , bagaimana Nabi mengetahui kalau pada tubuh kucing tidak terdapat najis?

Keistimewaan Kucing 
Fakta Ilmiah 1 : Pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur bakteri. Otot kucing itu juga dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia. Permukaan pengecap kucing tertutupi oleh banyak sekali benjolan kecil yang runcing , benjolan ini bengkok mengerucut menyerupai kikir atau gergaji. Bentuk ini sangat berkhasiat untuk membersihkan kulit. Ketika kucing minum , tidak ada setetes pun cairan yang jatuh dari lidahnya. Sedangkan pengecap kucing sendiri merupakan alat pembersih yang paling canggih , permukaannya yang berangasan mampu membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya.

Fakta Ilmiah 2 : Telah dilakukan banyak sekali penelitian terhadap kucing dan banyak sekali perbedaan usia , perbedaan posisi kulit , punggung , bab dalam telapak kaki , pelindung verbal , dan ekor. Pada bagian-bagian tersebut dilakukan pengambilan sample dengan usapan. Di samping itu , dilakukan juga penanaman kuman pada bagian-bagian khusus. Terus diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam verbal dan lidahnya. Hasil yang didapatkan adalah: 
Hasil yang diambil dari kulit luar tenyata negatif berkuman , meskipun dilakukan berulang-ulang.
Perbandingan yang ditanamkan kuman menunjukkan hasil negatif sekitar 80% jikalau dilihat dari cairan yang diambil dari dinding mulut.
Cairan yang diambil dari permukaan pengecap juga menunjukkan hasil negatif berkuman. 
Sekalinya ada kuman yang ditemukan ketika proses penelitian , kuman itu masuk kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh insan dalam jumlah yang terbatas menyerupai , enterobacter , streptococcus , dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan 50 ribu pertumbuhan.
Tidak ditemukan kelompok kuman yang beragam. 
Berbagai sumber yang sanggup mendapatkan amanah dan hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba. Liurnya bersih dan membersihkan.

    Komentar Para Dokter Peneliti


    Menurut Dr. George Maqshud , ketua laboratorium di Rumah Sakit Hewan Baitharah , jarang sekali ditemukan adanya kuman pada pengecap kucing. 
    Jika kuman itu ada , maka kucing itu akan sakit. 
    Dr. Gen Gustafsirl menemukan bahwa kuman yang paling banyak terdapat pada anjing ,
    Manusia 1/4 anjing , kucing 1/2 manusia.
    Dokter hewan di rumah sakit hewan Damaskus , Sa’id Rafah menegaskan bahwa kucing memiliki perangkat pembersih yang bemama lysozyme. 
    Kucing tidak suka air alasannya yakni air merupakan tempat yang sangat subur untuk pertumbuhan kuman , terlebih pada genangan air (lumpur , genangan hujan , dll)
     Kucing juga sangat menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia tidak banyak berjemur dan tidak dekat-dekat dengan air. 
    Tujuannya supaya kuman tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor tidak adanya kuman pada tubuh kucing.
    Fakta Ilmiah 3 : Dan hasil penelitian kedokteran dan percobaan yang telah di lakukan di laboratorium hewan , ditemukan bahwa tubuh kucing bersih secara keseluruhan. Ia lebih bersih daripada manusia.

    Fakta Ilmiah Tambahan : Zaman dahulu kucing dipakai untuk terapi. Dengkuran kucing yang 50Hz baik buat kesehatan selain itu mengelus kucing juga mampu menurunkan tingkat stress.

    Sisa makanan kucing hukumnya suci. Hadist Kabsyah binti Ka’b bin Malik menceritakan bahwa Abu Qatadah , mertua Kabsyah , masuk ke rumahnya lalu ia menuangkan air untuk wudhu. Pada ketika itu , datang seekor kucing yang ingin minum. Lantas ia menuangkan air di ember hingga kucing itu minum.

    Kabsyah berkata , “Perhatikanlah.” Abu Qatadah berkata , “Apakah kau heran?” Ia menjawab , “Ya.” Lalu , Abu Qatadah berkata bahwa Nabi SAW pernah bersabda , “Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang rumahan) ,” (H.R At-Tirmidzi , An-Nasa’i , Abu Dawud , dan Ibnu Majah).

    Diriwayatkan dan Ali bin Al-Hasan , dan Anas yang menceritakan bahwa Nabi Saw pergi ke Bathhan suatu kawasan di Madinah. Lalu , ia berkata , “Ya Anas , tuangkan air wudhu untukku ke dalam bejana.” Lalu , Anas menuangkan air. Ketika sudah tamat , Nabi menuju bejana. Namun , seekor kucing datang dan menjilati bejana. Melihat itu , Nabi berhenti hingga kucing tersebut berhenti minum lalu berwudhu.

    Nabi ditanya mengenai kejadian tersebut , ia menjawab , “Ya Anas , kucing termasuk suplemen rumah tangga , ia tidak dikotori sesuatu , bahkan tidak ada najis.”

    Diriwayatkan dari Dawud bin Shalih At-Tammar dan ibunya yang membuktikan bahwa budaknya menunjukkan Aisyah semangkuk bubur. Namun , ketika ia hingga di rumah Aisyah , tenyata Aisyah sedang shalat. Lalu , ia menunjukkan instruksi untuk menaruhnya. Sayangnya , setelah Aisyah menyelesaikan shalat , ia lupa ada bubur.

    Datanglah seekor kucing , lalu memakan sedikit bubur tersebut. Ketika ia melihat bubur tersebut dimakan kucing , Aisyah lalu membersihkan bab yang disentuh kucing , dan Aisyah memakannya.

    Rasulullah Saw bersabda , “Ia tidak najis. Ia binatang yang berkeliling.” Aisyah pernah melihat Rasulullah Saw berwudhu dari sisa jilatan kucing.” (H.R AlBaihaqi , Abd Al-Razzaq , dan Al-Daruquthni).

    Hadis ini diriwayatkan Malik , Ahmad , dan imam hadits yang lain. Oleh alasannya yakni itu , kucing yakni binatang , yang tubuh , keringat , bekas dari sisa makanannya yakni suci , Liurnya bersih dan membersihkan , serta hidupnya lebih bersih daripada manusia. Mungkin ini pula-lah mengapa Rasulullah SAW sangat sayang kepada Muezza , Kucing kesayangannya.

    Sumber: eramuslim.com
    logoblog
    sini

    Thanks for reading Rasulullah Saja Sangat Sayang Kepada Kucing Masa Kamu Nggak?

    Previous
    « Prev Post

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar